Menjaga Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam: Solusi Holistik untuk Generasi Muda
Kesehatan mental kini menjadi topik yang semakin relevan, terutama di kalangan generasi muda. Menurut survei Indonesia – National Adolescent Mental Health Survey (I-HAMHS) pada tahun 2022, sebanyak 15,5 juta remaja di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental. Dalam menghadapi tantangan ini, Islam menawarkan solusi holistik yang relevan dan aplikatif.
Perspektif Islam tentang Kesehatan Mental
Dalam Islam, kesehatan mental dipandang sebagai kemampuan individu untuk menjaga keseimbangan jiwa, pikiran, dan hubungan sosial. Ajaran Islam mengintegrasikan praktik-praktik spiritual untuk menjaga keseimbangan ini. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu penyakit atau rasa sakit, kecuali Allah akan menggugurkan dosa-dosanya” (HR. Bukhari dan Muslim). Konsep ini mendorong umat Islam untuk menghadapi ujian hidup dengan sabar dan tawakkul.
Praktik seperti zikir, doa, dan salat dapat menjadi bentuk “mindfulness” dalam Islam. Penelitian menunjukkan bahwa zikir dapat membantu menurunkan tingkat stres dan memberikan ketenangan batin. Selain itu, ayat Al-Qur’an dalam Surah Ar-Ra’d ayat 28 menyatakan, “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ)
Peran Muhammadiyah dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Mental
Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah turut berperan aktif dalam isu kesehatan mental. Muhammadiyah berupaya mengurangi stigma terhadap layanan kesehatan mental melalui edukasi masyarakat. Pandangan bahwa mengakses layanan kesehatan mental bukanlah aib terus dikampanyekan oleh organisasi ini.
Muhammadiyah juga menekankan pentingnya penguatan resiliensi, terutama di kalangan remaja. Ketahanan mental menjadi kunci bagi generasi muda untuk menghadapi tekanan hidup di era digital. “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya,” (QS. Al-Baqarah: 286) (لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا) adalah prinsip yang sering disampaikan untuk menguatkan semangat kaum muda.
Islam dan Solusi Holistik
Islam menawarkan pendekatan integratif antara terapi modern dan spiritualitas. Contohnya, teknik Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dapat diselaraskan dengan nilai-nilai Islami seperti introspeksi diri dan peningkatan iman. Dengan ini, umat Muslim dapat mengatasi gangguan mental tanpa meninggalkan prinsip agama mereka.
Generasi muda perlu memahami bahwa menjaga kesehatan mental adalah bagian dari ibadah. Mengelola tekanan hidup melalui pendekatan Islami bukan hanya membantu menciptakan ketenangan batin, tetapi juga memperkuat hubungan dengan Sang Pencipta. Dengan sinergi antara ajaran Islam dan dukungan komunitas seperti Muhammadiyah, generasi muda dapat menghadapi tantangan mental di era modern dengan lebih baik.
Penulis : Devanie Firananda .H.A., S.Pd. Universitas Ahmad Dahlan