Mengoptimalkan Penggunaan Khuf bagi Musafir: Panduan Praktis
Perjalanan ke luar negeri sering menjadi bagian dari aktivitas mahasiswa dan dosen, baik untuk studi lanjut, konferensi, maupun kolaborasi penelitian. Dalam Islam, ada kemudahan berupa penggunaan khuf bagi musafir, yang mempermudah pelaksanaan wudhu selama perjalanan.
Apa Itu Khuf?
Khuf adalah penutup kaki yang bisa diusap sebagai pengganti membasuh kaki saat berwudhu. Dengan menggunakan khuf, Anda tidak perlu melepas sepatu di tempat umum yang mungkin kurang nyaman atau bersih. Kemudahan ini adalah bentuk rukhsah, atau keringanan, dalam syariat Islam. Muhammadiyah juga menekankan pentingnya memahami konsep rukhsah sebagai bagian dari fleksibilitas Islam yang mendukung pelaksanaan ibadah di berbagai situasi.
Syarat dan Ketentuan
- Memakai Khuf dalam Keadaan Suci: Sebelum memakai khuf, pastikan kaki dalam keadaan suci setelah wudhu, sebagaimana disebut dalam hadis riwayat Muslim. Muhammadiyah mengajarkan bahwa menjaga kesucian adalah bagian integral dari ibadah yang tidak boleh diabaikan.
- Khuf Menutupi Mata Kaki: Khuf harus menutupi area kaki yang wajib dibasuh. Hal ini sejalan dengan tuntunan Al-Qur’an dan sunnah yang selalu dijadikan rujukan utama dalam Muhammadiyah.
- Durasi Penggunaan: Untuk musafir, mengusap khuf diperbolehkan hingga tiga hari tiga malam (72 jam). Perhitungan dimulai sejak hadats pertama setelah memakai khuf.
Cara Mengusap Khuf
- Basahi tangan dengan air.
- Usap bagian atas khuf mulai dari jari hingga pergelangan kaki. Rasulullah SAW mempraktikkan hal ini, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis Abu Dawud. Dalam pandangan Muhammadiyah, mengikuti sunnah Nabi SAW adalah landasan utama dalam beribadah.
Situasi yang Membatalkan
Pengusapan menjadi batal jika khuf dilepas, masa berlaku habis, atau terjadi hadats besar yang mewajibkan mandi. Muhammadiyah juga menekankan pentingnya memahami pembatal ibadah sebagai upaya menjaga kesucian dan keabsahan ibadah.
Manfaat dan Hikmah
Menggunakan khuf mencerminkan nilai-nilai kemudahan dan fleksibilitas dalam Islam. Allah SWT berfirman, “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan bagimu” (QS. Al-Baqarah: 185). Praktik ini membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan, terutama saat fasilitas wudhu terbatas. Muhammadiyah menggarisbawahi bahwa ajaran Islam selalu relevan dengan kebutuhan zaman, termasuk dalam memberikan kemudahan bagi musafir.
Tips Praktis
- Gunakan khuf yang nyaman dan sesuai syar’i.
- Catat waktu mulai mengusap untuk memastikan durasinya.
- Bawa khuf cadangan jika memungkinkan.
Dengan memahami dan mempraktikkan rukhsah ini, perjalanan tetap nyaman tanpa mengabaikan kewajiban ibadah. Muhammadiyah mengajak setiap Muslim untuk memanfaatkan keringanan ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Wallahu a’lam.
(df)
Penulis : Devanie Firananda .H.A., S.Pd. Universitas Ahmad Dahlan